Kelud mengantarkan Surono meraih gelar master dan doktor dari Université Joseph Fourier, Grenoble, Perancis, karena penelitiannya tentang instrumen akustik untuk memantau kondisi Kelud saat gunung itu meletus pada tahun 1990.
Gunung ini ibarat kawah candradimuka, yang menggodok kepakarannya soal gunung api. Namun, dia ternyata tidak bisa lepas dari Kelud karena pada Jumat () pagi, Surono justru dilantik menjadi Kepala Badan Geologi Kementerian yang membawahi PVMBG. Ketika Kelud akhirnya meletus pada Kamis () malam lalu, Surono memang telah berhenti sebagai Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Saat itulah dia kemudian menyampaikan rasa jeri pada letusan Kelud di masa mendatang. “Peta KRB (Kawasan Rawan Bencana) Kelud harus sudah diubah,” katanya. Surono lalu berdiri di kaki kubah lava yang masih menguarkan bau belerang. Pagi itu gerimis, kami menuruni tangga menuju bekas danau kawah Kelud yang telah menghilang. Ucapan Surono itu kembali melintasi pedalaman kepala begitu Kelud kembali menggeliat sejak beberapa hari terakhir. “Saya tidak bisa membayangkan bagaimana letusan Kelud ke depan.” KOMPAS - “Kalau Kelud meletus lagi, semoga saat itu saya tidak lagi menjadi Kepala PVMBG,” kata Surono di kawah Kelud, Jawa Timur, 4 November 2011. Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Kelud yang meletus pada Kamis lalu sekitar pukul 22.30 WIB bersamaan keluarnya tremor tersebut, mengalami 442 kali gempa vulkanik dangkal.
SURYA / AHMAD ZAIMUL HAQ Warga dan tim SAR mengamati abu vulkanik yang meninggi keluar dari Gunung Kelud yang terlihat dari jarak lima kilometer di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jumat ().